Alasan Kenapa Doping Dilarang Dikonsumsi?
A
A
A
JAKARTA - Obat doping dipercaya bisa meningkatkan stamina. Sejumlah atlet dalam ajang olahraga bergengsi, seperti petenis ternama Maria Sharapova pun tercatat positif mengonsumsi doping jenis meldonium sejak 10 tahun lalu.
Padahal, obat tersebut termasuk doping terlarang oleh International Tennis Federation (ITF). Tak hanya itu, sejumlah pakar kesehatan juga mengatakan, doping mengandung bahan berbahaya untuk kesehatan.
Lantas kandungan apa saja yang terdapat dalam doping? Berikut ulasannya yang dilansir dari Livescience.
1. Hormon dan modulator metabolik
Kandungan ini dipercaya bisa mencegah sel otot agar tidak rusak. Doping jenis ini akan menurunkan jumlah hormon dalam tubuh, yaitu hormon stres dan kortisol. Pada atlet pelari, jika kadar kortisol lebih rendah mereka tidak akan merasakan sakit berlebihan di otot di akhir perlombaan.
2. Zat diuretik
Zat diuretik kerap digunakan atlet untuk membersihkan sisa obat lain dalam tubuh. Pasalnya, kandungan ini menyebabkan buang air kecil lebih sering. Selain itu, pada obat doping, kandungan ini juga akan memangkas kelebihan berat badan karena air sebelum kompetisi.
3. Stimulan
Stimulan akan meningkatkan energi, perhatian dan fokus. Karena itu, doping jenis ini kerap dikonsumsi atlet tenis agar lebih fokus dan berenergi.
4. Narkotika dan marijuana
Narkotika seperti obat opioid, dan cannabinoids pada gaja dipercaya bisa membantu menghambat rasa sakit. Ini pun digunakan oleh atlet tinju atau gulat.
5. Glukokortikoid
Glukokortikoid akan bekerja memacu gairah dengan menaikkan denyut jantung dan tekanan darah. Zat ini berbentuk hormon stres serta terkait dengan kortisol yang membantu tubuh menjadi lebih prima.
Padahal, obat tersebut termasuk doping terlarang oleh International Tennis Federation (ITF). Tak hanya itu, sejumlah pakar kesehatan juga mengatakan, doping mengandung bahan berbahaya untuk kesehatan.
Lantas kandungan apa saja yang terdapat dalam doping? Berikut ulasannya yang dilansir dari Livescience.
1. Hormon dan modulator metabolik
Kandungan ini dipercaya bisa mencegah sel otot agar tidak rusak. Doping jenis ini akan menurunkan jumlah hormon dalam tubuh, yaitu hormon stres dan kortisol. Pada atlet pelari, jika kadar kortisol lebih rendah mereka tidak akan merasakan sakit berlebihan di otot di akhir perlombaan.
2. Zat diuretik
Zat diuretik kerap digunakan atlet untuk membersihkan sisa obat lain dalam tubuh. Pasalnya, kandungan ini menyebabkan buang air kecil lebih sering. Selain itu, pada obat doping, kandungan ini juga akan memangkas kelebihan berat badan karena air sebelum kompetisi.
3. Stimulan
Stimulan akan meningkatkan energi, perhatian dan fokus. Karena itu, doping jenis ini kerap dikonsumsi atlet tenis agar lebih fokus dan berenergi.
4. Narkotika dan marijuana
Narkotika seperti obat opioid, dan cannabinoids pada gaja dipercaya bisa membantu menghambat rasa sakit. Ini pun digunakan oleh atlet tinju atau gulat.
5. Glukokortikoid
Glukokortikoid akan bekerja memacu gairah dengan menaikkan denyut jantung dan tekanan darah. Zat ini berbentuk hormon stres serta terkait dengan kortisol yang membantu tubuh menjadi lebih prima.
(nfl)